Aborsi adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum embrio dan / atau janin dapat hidup diluar kandungan. WHO IMPAC (integrated management of pregnancy and childbirth) menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Faktor terjadinya aborsi
- Faktor dari janin (fetal) : kelainan genetik (kromosom).
- Faktor dari ibu (maternal) : infeksi, kelainan hormonal seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, rokok dan alkohol, faktor immunologis dan defek anatomis seperti uterus didelfis, inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan serviks sebelum waktu in partu, umumnya pada trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman.
- Faktor dari ayah (paternal) : kelainan sperma.
Aborsi medis tidak dapat dilakukan jika terdapat :
Berkonsultasi dengan konselor sebelum tindakan aborsi dapat membantu Anda memiliki gambaran informasi secara tepat. Pahami bagaimana prosedur aborsi aman dari berbagai referensi terpercaya seperti World Health Organization, Guttmacher Institute, British Pregnancy Advisory Service, Women Help Women, Marie Stopes, Women on Web, The Tabbot Foundation, Gynuity, Family Planning Victoria, Medication Abortion.
- Mola Hidatidosa (hamil anggur)
- Kehamilan Ektopik (embrio tumbuh di tuba fallopi dan ovarium / diluar kandungan)
- Plasenta Previa (pertumbuhan plasenta menutupi ostium serviks)
- Solusio Plasenta (plasenta terlepas dari tempat implantasinya)
- Penggunaan IUD
Berkonsultasi dengan konselor sebelum tindakan aborsi dapat membantu Anda memiliki gambaran informasi secara tepat. Pahami bagaimana prosedur aborsi aman dari berbagai referensi terpercaya seperti World Health Organization, Guttmacher Institute, British Pregnancy Advisory Service, Women Help Women, Marie Stopes, Women on Web, The Tabbot Foundation, Gynuity, Family Planning Victoria, Medication Abortion.